Judul
buku : The Toyota Way
Penulis : Jefrey K. Liker
Penulis : Jefrey K. Liker
Penerbit
: Erlangga
Toyota Motor Corporation didirikan pada September 1933 sebagai divisi mobil Pabrik Tenun Otomatis Toyoda.
Divisi mobil perusahaan tersebut kemudian dipisahkan pada 27 Agustus 1937 untuk menciptakan Toyota Motor Corporation seperti saat
ini. Semangat inovasi Kiichiro Toyoda tidak pernah redup. Toyota kemudian berkembang menjadi
penghasil kendaraan tangguh. Di era 1940-an, Toyota sibuk mengembangkan
permodalan termasuk memasukkan perusahaan di lantai bursa di Tokyo, Osaka dan Nagoya. Pada tahun 1947, penjualan mobil Toyota di dalam negeri
sudah mencapai 100.000 kendaraan.
Toyota memiliki keunggulan pada alat, metode. The Toyota way merupakan
suatu filosofi manajemen yang membahas tentang Toyota Production System yang
terdiri dari 14 prinsip yang mendasari sebuah filosofi. Diterangkan di buku ini
manusia membawa sistem pada kehidupan mencakup : Bekerja,
berkomunikasi, memecahkan masalah, dan berkembang bersama. Perusahaan tersebut
mendorong, mendukung, dan menuntun keterlibatan karyawan. Masalah seperti
mengurangi persediaan, mengidentifikasi masalah yang tersembunyi, dan
memperbaikinya digantungkan pada karyawan, hal ini guna menjadikan para
karyawan memiliki rasa waspada, bertujuan, kerja sama, serta tanggung jawab.
Prinsip yang mendasari kerja sama disebut 5S : Sort , Stabilize, Shine,
Standardize, Sustain. Hal tersebut diterapkan dengan membutuhkan kombinasi
serta komitmen manajemen dan budaya yang dapat mempertahankan peningkatan
perilaku kebiasaan untuk manajemen. Toyota sukses karena bisa mengembangkan
pemimpin, membangun tim karyawan untuk menjadi pemecah masalah, memupuk budaya
yang mendukung, membangun hubungan dengan pihak yang menguntungkan, memuaskan pelanggan,
dan mempertahankan organisasi pembelajar.
Perusahaan ini memiliki
misi untuk memberikan kontribusi bagi berbagaai pihak, yakni pertumbuhan
ekonomi bagi negara asal, stabilitas dan kejsejahteraan anggota organisasi,
serta pada pertumbuhan Toyota secara keseluruhan. Toyota menantang para
karyawan untuk berkontribusi serta menciptakan sejaraha dalam perusahaaan
dengan tujuan mendapat bisnis dan keuntungan yang berulang selama hidupnya.
Bagaimana Toyota
menjadi perusahaan manufaktur terbaik dunia :
Hasil yang paling
dilihat adalah dari filosofi manufaktur yang disebut TPS (Toyota Production
System).Perusahaan Toyota
adalah Generasi kepemimpinan yang konsisten.Pada tahun 1929 awal dibuka usaha
membuat mesin tenun buatan Toyoda. Lalu mengirimkan putranya Kichihiro ke Inggris untuk merundingkan
penjualan hak patennya dengan Platt Brathers.
Pada tahun 1930 dia menggunakan modal untuk memulai membangun
Toyota Motor Corporation . Dalam perjalanan kerja keras anak dari Toyoda memulai
produksi mobil. Dalam perjalanan membangun Mobil, terjadi Perang Dunia II dan
terjadi Jepang kalah. Tapi Amerika menyadari kebutuhan akan truk dari buatan
Toyota dan Toyota memproduksi kembali. Anggota keluarga
Toyoda dibesarkan dengan filosofi yang serupa, mereka semua belajar untuk turun
tangan secara langsung. Mereka semua memiliki visi untuk menciptakan sebuah
perusahaan yang istimewa dengan masa
depan yang panjang sekarang Toyota Way telah disebar luaskan tidak saja kepada para pemimpin di Jepang
tetapi juga pada mitra kerja Toyota di seluruh dunia. Toyota
selalu mengajarkan dan memperkuat sistim .
Untuk benar-2 berinovasi dan berpikir secara mendalam
mengenai masalah berdasarkan fakta-fakta yang nyata.
Ambil keputusan manajerial berdasarkan filosofi jangka panjang, meskipun mengorbankan sasaran keuangan jangka
pendek. Miliki misi filosofi yang
menggantikan pengambilan keputusan bekerja tumbuh dan selaraskan seluruh
organisasi untuk mencapai sasaran bersama. Ciptakan nilai bagi pelanggan
masyarakat dan perekonomian ini adalah titik Awal anda. Evaluasi
kemampuan pada setiap fungsi. Bertanggung
jawablah. Usahakan memutuskan nasib anda sendiri. Bertindak Secara mandiri dan
percaya kepada kemampuan anda sendiri. Terima tanggung jawab atas tindakan
anda, dan pelihara yang memungkinkan anda menambah nilai.
Ciptakan proses yang kontinu untuk mengangkat
permasalahan ke permukaan. Konsep kerja yang kontinu tanpa waktu luang (idle) yang dapat memberikan nilai dapat memberikan nilai tambah lebih tinggi. Ciptakan
aliran, untuk menggunakan material dan informasi dengan cepat serta cepat mengaitkan proses dan orang agar menjadi satu
kesatuan sehingga masalah dapat diangkat kepermukaan. Buat proses yang mengalir
menjadi kenyataan sebagai bagian budaya organisasi . Ini adalah kunci untuk
peningkatan kesinambungan yang sebenar-benarnya dan untuk pengembangan
karyawan.
1.
Organisasi
Toyota menambah nilai
untuk Organisasi dengan cara mengembangkan orang dan mitra kerjanya. Ia mengembangkan
pemimpin yang benar-benar memahami pekerjaanya, menjiawai filosofi, dan
mengajarkannya kepada orang lain. Cara lainnya yaitu dengan cara mengembangkan
pemimpin dari dalam organisasi dan bukan membeli mereka dari luar organisasi. Mengembangkan
orang dan kelompok yang memmiliki kemampuan istimewa denga cara menciptakan
budaya yang kuat dan stabil di mana nilai-nilai dan keyakinan perusahaan dana
dijiwai selama periode bertahun-tahun. Melatih individu dan kelompok yang
memiliki kemampuan istimewa untuk bekerja, dan mengupayakan kerjasama kelompok.
Toyota dapat
menyelesaikan akar permasalahan secara terus menerus untuk mendorong
pembelajaran organisasi. Dengan cara pergi dan melihat sendiri untuk memahami
situasi sebenarnya. Cara berikutnya yaitu buat keputusan secara perlahan-lahan
melalui konsesus, pertimbangkan semua pilihan dengan seksama, kemudian
implementasian keputusan itu dengan sangat cepat, atau jangan mengambil arah
tunggal saja dan menjalankan yang satu itu saja sebelum anda mempertimbangkan
seluruh alternatif dengan seksama.
Menjadi suatu organisasi pembelajar melalui refleksi
diri tanpa kompromi dan
peningkatan berkesinambungan. Setelah mendapatkan proses yang stabil, gunakan alat
berkesinambungan untuk mencari akar penyebab dan terapkan penanggulangan dengan
efektif. Rancang proses yang hampir tidak memerlukan persediaan.ini akan
membuat waktu dan sumber daya yang disia-sia kan. Lindungi pengetahuan dasar
organisasi dengan mengembangkan personil yang tetap, promosi secara perlahan,
dan sistem suksesi yang sangat hati-hati. Gunakan refleksi diri pada
tahap-tahap penting dan kembangkan jalan keluar untuk menghindari kesalahan
yang sama. Belajar dengan menstandarisasikan praktik-praktik terbaik dan tidak
menemukan ulang hal yang sama dengan setiap proyek baru dan setiap manajer
baru.
2.
Komunikasi
Tipe
pemimpin Toyota yaitu berkomunikasi dengan karyawan langsung untuk memahami
situasi sebenarnya, bahkan itu pergi dan lihat sendiri agar selesai masalah dan tingkatkan proses dengan datang
kesumber permasalahan dan secara pribadi mengamati dan memverifikasi data bukan
hanya berteori berdasarkan apa yang dikatakan orang lain atau ditunjukkan dilayar komputer. Ia juga berpikir
dan berbicara berdasarkan data yang telah terverifikasi sendiri. Para manajer
dan eksekutif tingkat tinggi harus pergi dan melihat masalah yang ada, sehingga
mereka akan memliki lebih dari sekedar pemahaman yang dangkal terhadap situasi.
Toyota mengajarkan karyawannya membangun budaya berhenti untuk memperbaiki
masalah, dengan tujuan memperoleh kualitas yang baik sejak awal. Mr. Ohno
berkata ”Bahwa tidak ada masalah yang diketemukan saat penghentian jalur
produksi harus menunggu hingga besok pagi agar diperbaiki.” Karena saat kita
membuat mobil setiap menit, kita tahu bahwa besok akan memperoleh masalah yang
sama lagi. Toyota menggunakan pengendalian visual agar tidak ada yang
tersembunyi ada program 5S yang merangkum serangkaian aktivitas
untuk menghilangkan pemborosan yang menyebabkan kesalahan, cacat, dan kesalahan
di tempat kerja. Ada 5 S (
Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu dan Shitsuke) yang diterjemahkan dalam bahasa
Indonesia (5R) :
·
Ringkas
(memilah) – pilahlah barang-2 dan simpan
hanya yang diperlukan dan
singkirkan
yang tidak diperlukan.
·
Rapi
(menata) – setiap barang memiliki tempat dan setiap barang ada di tempat
nya.
·
Resik
(membersihkan) proses pembersihan sering kali berbentuk pemeriksaan
yang mengungkapan abnormalitas dan kondisi sebelum
terjadinya kesalahan yang berdampak buruk pada kualitas atau menyebabkan
kerusakan pada mesin.
·
Rawat
(menciptakan aturan) kembangkan sistem dan prosedur untuk memper
tahankan dan memonitor ketiga R di atas
·
Rajin
(mendisiplinkan diri) menjaga tempat kerja agar tetap stabil merupakan
terus menerus dari peningkatan berkesinambungan.
3.
Kepemimpinan
Pemimpin toyota memilki Gaya Kepemimpinan
Karismatis yang mampu menarik dengan cara berbicaranya yang membangkitkan
semangat. Akio memberikan pidato tersebut bertujuan agar dapat memompa semangat
karyawan toyota untuk tetap bekerja prima dalam keadaan apapun termasuk situasi
yang melanda toyota pada tahun 2005. kasalahan pada pedal gas dan rem yang
menyebabkan puluhan pengendara Toyota di dunia yang menggunakan toyota
mengalami kecelakaan.
Selain pekerja keras, perfeksional dalam
bekerja dan berkarisma, Akio Toyoda memiliki jiwa besar. Salah satunya saat ia
mengunjungi Amerika yang juga mengalami persoalan yang sama tentang
ditemukannya kecatatan pada toyota. Dihadapan senat Amerika yang terkenal
galak, angkuh, tidak mau diajak kompromi bahkan terkadang menyebalkan, Toyoda
sama sekali tidak menunjukan sikap defensif yang cenderung membeladiri atau
berkelit dari persolan yang sedang dihadapi.
Kejujuran dan tanggung jawab akio itu menjadi
apresiasi pelanggan terhadap toyota. Di Amerika selama bulan Februari 2010 saat
itu, penjualan Toyota tetap menduduki puncak tangga walaupun terjadi penurunan
9 persen. Hal ini jauh dibawah penurunan 50 persen seperti diramalkan para
pengamat. Sementara itu produk bermerk Toyota "Prius" yang bermasalah
pada pedal rem tetap menjadi pilihan utama mobil jenis hibrida.
Toyota juga kembangkan pemimpin yang benar-benar memahami
pekerjaanya, menjiwai filosofi dan mengajarkannya kepada orang lain. Hingga
manajemen senior mampu menyingkirkan ego mereka dan melebur kedalam tim dan
memimpin mereka semua, manajemen senior akan terus kehilangan berpikir ego dan
menemukan kemampuan yang luar biasa dari seluruh karyawannya. Di Toyota, kami menempatkan nilai tertinggi
pada anggota-anggota tim kami dan melakukan yang terbaik untuk mendengar mereka
dan menyatukan ide-ide mereka ke proses perencanaan kami.
Bila kita melihat para pemimpin besar dalam sejarah
Toyota, kita akan melihat bahwa mereka memiliki beberapa ciri yang sama:
·
Fokus
pada tujuan jangka panjang untuk Toyota sebagai kontributor penambahan nilai
bagi masyarakat.
·
Tidak
pernah menyimpang dari ajaran Toyota Way dan menghayatinya serta menjadi
panutan bagi semua orang.
·
Bekerja
menuju ke atas melalui pekerjaan yang detil dan terus menerus ke tempat
sebenarnya di mana pekerjaan yang menambah nilai dapat diselesaikan.
·
Melihat masalah sebagai peluang untuk
melatih membimbing orang mereka.
4.
Pengendalian dan Pengawasan
Untuk
menghindari produksi berlebih, Toyota menggunakan sistem Tarik yang dimana Semakin banyak perusahaan yang dimiliki oleh sebuah perusahaan
semakin kecil kemungkinan mereka akan mendapatkan apa yang mereka perlukan.
Seperti yang kita ketahui bahwa Toyota Way bukan mengenai
pengelolaan persediaan; tapi mengenai cara untuk menghilangkannya. Sejak awal, Toyota
mulai berpikir untuk menarik persediaan berdasarkan permintaan pelanggan pada
saat itu, dan bukan memakai sistem
dorong yang mengantisipasi permintaan pelanggan. Dalam Toyota Way “tarik” berarti status ideal dari sistem
produksi just-in-time. Toyota Production System juga belum merupakan sistem
persediaan nol. TPS mengandalkan “gudang” material yang diisi ulang dengan
sistem tarik.
Prinsip – Tarikan Pelanggan dan Pengisian Ulang.
Menurut Taichi Otho dan para karyawannya, merasa
kagum oleh pentingnya peran supermaket;
karena supermaket memberikan imajinasi
bagi para peritel.
Untuk mengendalikan persediaan Otho memutuskan membuka
gudang-gudang kecil di sekitar persediaan. Ketika pelanggan mengambil komoditi
tertentu komoditi itu diisi kembali.
Toyota mengawasi karyawannya dengan cara pergi dan lihat
sendiri untuk memahami situasi sebenarnya. Toyota pula Gunakan pengendalian
visual agar tidak ada yang tersembunyi. Mr Ohno sangat bersemangat, menerapkan
TPS, beliau berkata bahwa Anda harus membersihkan segalanya agar Anda tidak
melihat masalah. Beliau akan mengeluh jika dia tidak melihat dan mengatakan
apakah ada masalah atau tidak.
Prinsip
tersebut berarti : Bersihkan, Biarkan, Terlihat
5. Sikap
menghadapi tantangan global
Menurut
buku Toyota way, Toyota memberikan 13 tips untuk mengembangkan perusahaan anda , yaitu :
1. Mulai
tindakan dengan sistem teknis , diikuti dengan cepat oleh perubahan budaya.
2. Belajar
lewat pengalaman, pelatihan.
3. Mulai
dengan pilot value stream untuk mendemontrasikan sebagai sistem dan menyediakan
model pergi dan lihat
4. Gunakan
pemetaan value stream untuk mengembangkan visi masa depan dan bersatu untuk
menemukan cara menerapkan alat-alat dan
filosofi lean.
5. Menggunakan
lokakarya kaizen utnuk mengajarkan dan membuat perubahan cepat.
6. Mengorganisir
disekitar value stream. Pada sebagian organisasi, manajemen diorganisir
berdasarkan proses atau fungsi
7. Jadikan
keharusan, jika perusahaan melihat tranformasi lean sebagai sesuatu yang baik
untuk dilaksanakan dalam sewaktu-waktu
8. Suatu
krisis bisa mendorong pergerakan lean, tetapi manajemen senior memperjuangkan
peningkatan secara proaktif. Yang penting adalah kepemimpinan lean itu fokus
pada pembelajaran jangka panjang
9.
Carilah
kesempatan untuk mengenali peluang yang mempunyai dampak finansial yang besar
10. Menyelaraskan kembali ukuran dengan sudut pandang value
stream.
11. Kembangkan cara Anda sendiri di akar perusahaan Anda.
12. Merekrut atau mengembangkan pemimpin lean dan mengembangkan sistem
suksesi.
13. Menggunakan tenaga ahli untuk mengajarkan dan mendapatkan
hasil yang cepat.